![]() |
Anggota Komisi VI DPR RI, Doni Akbar saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan PT SIG di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/2/2025). Foto : Mf/Andri. |
“Precise-interlock brick ini adalah masa
depan konstruksi. Bata ini dapat menjadi pengganti bata biasa yang umum
digunakan masyarakat. Keunggulannya, lebih presisi, tahan gempa, dan proses
pembuatannya relatif lebih cepat,” ujar Doni saat mengikuti Kunjungan Kerja
Spesifik Komisi VI DPR RI dengan PT SIG di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis
(20/2/2025). Legislator Fraksi Partai Golkar itu juga
mempertanyakan kapasitas produksi dan pemasaran PT SIG dalam mengembangkan
material konstruksi tersebut. Ia menilai bahwa inovasi ini memiliki potensi
besar untuk masa depan industri konstruksi di Indonesia. “Kami ingin mengetahui seberapa besar
kapasitas PT SIG dalam memproduksi precise-interlock brick. Saya pribadi dari
Komisi VI mendukung penuh pengembangannya karena ini adalah terobosan penting
di dunia konstruksi,” jelasnya. Doni menegaskan bahwa precise-interlock
brick memiliki formulasi khusus yang membuatnya tidak bisa diproduksi sembarangan.
Menurutnya, hanya PT SIG yang memiliki teknologi dan komposisi bahan baku untuk
memastikan kualitas produk tetap terjaga. “Poin pentingnya, tidak semua orang bisa memproduksi bata ini. Mungkin bisa dibuat oleh pihak lain, tetapi racikan dan proses produksinya hanya SIG yang memiliki. Itu sebabnya, untuk menjaga kualitas dan mencegah duplikasi, pengembangannya bisa menggunakan sistem plasma, di mana masyarakat bisa ikut memproduksi, tetapi tetap dalam kontrol kualitas dan bahan baku dari SIG,” paparnya. Terkait ketahanan material, legislator dapil
Jawa Tengah X itu mengapresiasi PT SIG yang telah menciptakan bata dengan
spesifikasi khusus untuk daerah dengan risiko gempa tinggi. “Ketahanannya jauh lebih kuat dan lebih rigid. Jika tidak salah, PT SIG menyampaikan bahwa bata ini tahan gempa hingga 7 skala Richter. Ini berarti sangat cocok untuk wilayah yang berada di zona rawan bencana seismik,” pungkasnya. (Kik) |
0 Komentar