Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Komisi VI DPR RI Tiba-Tiba Sidak Kantor Baru Ifan Seventeen Sebagai Dirut PT PFN, Ini 6 Potretnya

 

Potret Ifan Seventeen didatangi Komisi VI DPR dalam rangka sidak di kantor PFN. (sumber: Instagram/ifanseventeen/sufmi_dasco) 

Kunjungan Komisi VI DPR RI ke PFN yang dipimpin Ifan Seventeen menyoroti kondisi perusahaan yang memprihatinkan.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, memimpin kunjungan mendadak (sidak) ke kantor PT Produksi Film Negara (PFN) pada hari Jumat, 14 Maret 2025. Dalam sidak ini, Direktur Utama PFN yang baru Ifan Seventeen , hadir meskipun terlambat 40 menit dari jadwal yang telah ditentukan.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi PFN , yang mencakup fasilitas produksi, ruang pelatihan, dan bangunan bersejarah yang pernah digunakan untuk produksi 'Si Unyil'. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kondisi PFN sangat memprihatinkan.

Selama kunjungan, rombongan Komisi VI DPR RI didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan PT PFN, Ihsan Chairdiansyah, yang memberikan penjelasan mengenai keadaan fasilitas yang ada. Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya fasilitas produksi, kekurangan peralatan yang memadai, serta kondisi beberapa studio yang sangat memprihatinkan.

Ia menekankan dukungan pemerintah sangat penting untuk memajukan industri film Indonesia dan meningkatkan kondisi PFN, termasuk kesejahteraan para karyawannya. Meskipun Ifan Seventeen  menyatakan kunjungan tersebut merupakan bentuk perhatian dan bukan sidak, keterlambatannya tetap menjadi sorotan publik.


Berikut potret yang dirangkum oleh Liputan6.com dari akun Instagram @sufmi_dasco pada Jumat (14/3).


Komisi VI DPR RI tiba di kantor PFN sesuai jadwal, tetapi harus menunggu Ifan Seventeen selama 40 menit

Potret Ifan Seventeen didatangi Komisi VI DPR dalam rangka sidak di kantor PFN. (sumber: Instagram/ifanseventeen/sufmi_dasco)

Setelah kedatangan Ifan Seventeen, rombongan DPR RI segera melakukan peninjauan terhadap berbagai fasilitas di PFN, termasuk studio produksi, ruang pelatihan, dan ruangan yang disewakan.

Rombongan tersebut juga melawat ke bangunan bersejarah yang pernah dipakai untuk produksi program anak-anak terkenal, 'Si Unyil'. Bangunan ini menyimpan sejarah penting perfilman Indonesia.

Kondisi sejumlah fasilitas yang kurang baik menjadi fokus utama dalam evaluasi ini.

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dalam memajukan industri film Indonesia, serta meningkatkan kondisi PFN dan kesejahteraan para karyawannya.


Ifan mengakui ia terlambat datang, yang mengakibatkan penundaan dalam inspeksi. Saat itu, suasana menunggu menjadi gambaran awal kunjungan yang cukup menegangkan.




Posting Komentar

0 Komentar